Minggu, 16 Oktober 2016

Menapaki Jalan Menjadi Mentor Guru Pembelajar

Tags




       Menjadi seorang mentor untuk para guru hebat, bukanlah sesuatu yang pernah terbayangkan sebelumnya. Bahkan ketika sebuah surat pemanggilan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, P4 TK Bispar, tentang pemanggilan peserta pelatihan calon Instruktur Nasional (IN)/ Mentor pada program peningkatan kompetensi guru pembelajar untuk guru SD kelas atas prvinsi Banten, akupun masih bertanya-tanya. Mengapa aku yang dipanggil? Program seperti apa yang akan dijalani nanti? Dan banyak pertanyaan yang bergelayut di benakku.
     Sambil membawa setumpuk pertanyaan, panggilan itu kupenuhi. 10 hari menjalani pelatihan di Hotel Puri Avia, Bogor, pada tanggal 10 sampai 19 Agustus 2016.

Bersama my roomates selama 10 hari... 

        Peserta pelatihan IN/ mentor ini datang dari seluruh kota dan kabupaten sepropinsi Banten. Kami adalah guru yang memiliki nilai 71 - 90 pada UKG tahun 2015. Kami dilatih sebagai IN/ mentor untuk memfasilitasi guru yang menjadi peserta program guru pembelajar.

        Program Guru Pembelajar adalah program untuk peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya kualitas guru Indonesia. Nilai UKG tahun 2015 sebagai acuan untuk menentukan bentuk pembinaan buat peserta guru pembelajar. Ada guru yang mengikuti moda daring (dalam jaringan/ online), moda daring kombinasi (dalam jaringan dikombinasikan dengan tatap muka dan moda tatap muka penuh.

  
       Pelatihan calon IN dilaksanakan dengan agenda yang padat. Kami mulai belajar di kelas pukul 08.00 pagi dan selesai pukul 17.00 sore setiap hari. Malamnya biasanya kami masih berdiskusi, karena ada tugas kelompok ataupun pribadi yang harus dikumpulkan dan dipresentasikan esok harinya.
       





       Di kelas kami mendengarkan materi dari narasumber, berdiskusi, presentasi, tanya jawab, dan melakukan tes. Kelas kami sangat hidup, karena kami saling memberi dukungan dan menjaga kelas kami tetap segar dengan keaktifan kami dan sesekali joke joke ringan yang dilontarkan.









         Kondisiku yang dari awal masuk tempat pelatihan memang sudah kurang fit, batuk dan flu. Dengan kegiatan yang padat seperti ini, aku sempat drop dan diantar ke klinik untuk berobat lagi, karena obat-obatanku yang dibawa dari rumah sudah habis. Namun, luar biasa dukungan teman-teman sekelas, terutama teman sekamar, mereka bahkan mengambilkan makanan untukku, supaya aku bisa beristirahat, karena perjalanan antara kamar, kelas dan tempat makan cukup menguras energi, dengan medan naik turun perbukitan... luar biasa indahnya... dan luar biasa menguras energi... :)

         Dan Alhamdulillah, setelah 10 hari kami menyelesaikan pelatihan ini dengan semangat baru menjadi mentor guru pembelajar.. Aku senang bisa berkenalan dengan guru-guru hebat se provinsi Banten. Meskipun program pelatihan ini telah berakhir, kami terus saling mendukung, memberi informasi dan sharing ilmu dalam grup whatsapp. Silaturrahim kami masih terus terjaga sampai saat ini.





This Is The Newest Post


EmoticonEmoticon