Anak
punya kehidupannya sendiri. Ia tak harus jadi duplikat Anda. Balita
ingin tumbuh dan berkembang menjadi dirinya sendiri. Anak perempuan tak
harus berdandan meniru ibunya, anak laki-laki juga tak harus meniru gaya
ayah. Dunia ini akan lebih asyik bila setiap orang punya 'warnanya'
masing-masing. Sadari secepatnya, jangan mau terjebak menjalani mini me
parenting.
- Cintai anak tanpa syarat. “Kamu disayang bunda dan ayah kalau kamu nurut kata bunda
dan ayah” adalah bentuk cinta bersyarat. Sadari, Anda melahirkan
manusia dengan pribadi unik, yang berbeda minat, bakat dan lingkungan
dengan Anda. Dia butuh bantuan untuk mengembangkan semua potensinya,
bukan tuntutan untuk menjadi seperti yang Anda mau, seperti Anda.
- Prioritaskan anak.
Bukan berarti Anda mengabaikan diri Anda dan perkawinan Anda. Artinya,
katakan “tidak” bila harus mengatakannya. Jangan melulu bilang “ya” agar
urusan dengan anak cepat selesai. Dengan mengatakan “ya” pada setiap
tuntutan anak, berarti Anda tidak mengutamakan anak. Anda mengutamakan
diri Anda sendiri, supaya tidak perlu lama-lama berhadapan dengan anak
alias ogah pusing!
- Pahami bagaimana anak tumbuh. Luangkan waktu untuk memahami bagaimana balita
Anda berkembang pada setiap tahap perkembangannya. Dengan begitu,
harapan Anda terhadap anak lebih realistis. Omong-omonglah dengan orang
tua lain, baca buku-buku pengasuhan anak dan perkembangan anak. Setiap
anak berbeda, dan situasi setiap keluarga juga unik.
Meski demikian, ada panduan umum apa yang bisa diharapkan dari seorang
anak pada setiap tahap perkembangannya. Menyadari milestone anak
membantu Anda melakukan apa saja bersama anak untuk memunculkan
kemampuan yang anak miliki, yang bisa saja sangat berbeda dengan Anda.
- Pahami perubahan zaman. Anda
tidak berada di masa lalu ketika hukuman fisik diterapkan orang tua
Anda untuk setiap kesalahan yang Anda lakukan. Zaman berubah, orang
semakin melek hukum. Bila Anda medisiplin dengan hukuman fisik, atau
dengan kata-kata keras dan kasar, bisa-bisa Anda dicokok hukum dengan
tuduhan melakukan kekerasan domestik kategori child abuse!
Sumber: Ayahbunda
EmoticonEmoticon